Senin, 24 Desember 2012

Rencana Terbaik Dari Tuhan


Rencana Terbaik Dari Tuhan ...


Selepas lulus SMA, saya tidak mengikuti jejak teman-teman saya untuk mengikuti segala macam tes-tes untuk masuk perguruan tinggi negeri. Bukannya saya tidak ingin melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Namun, saya sudah memiliki sekolah tinggi untuk saya ikuti tesnya. Yaitu Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) yang terletak di Curug, Tangerang.

Karena tes masuk sekolah tersebut, masih lama sekitar bulan Juni maka sebelum saya mengikuti rangkaian tes tersebut, saya mencoba mencari pekerjaan untuk sekedar mencari pengalaman. Dan akhirnya saya mendapatkan pekerjaan sebagai pramusaji di sebuah restoranmakanan khas eropa selama sekitar dua bulan (juni – juli 2010). Sudah saatnya tiba, sayapun mendaftarkan diri dengan datang langsung kesana, dengan diantar teman sekolah SMA saya dan dengan berbagai rintangan seperti macet, tersasar, bahkan terkena tilang karena berhenti diarea zebracross. Sungguh sangat melelahkan perjalanan saya dan teman saya itu.

Tidak cukup sampai disitu bahkan, saat sesampainya di STPI uang untuk membayar pendaftaranpun tidak cukup, karena sebelumnya uangnya sudah terpakai pada saat terkena tilang dan itu adalah pengalaman pertama saya terkena tilang. Sedih rasanya namun, dengan baik hatinya petugas pendaftaran meminjamkan uang terhadap saya, dan akhirnya uang pendaftarannya pun untuk keesokan harinya digantikan oleh kakak kelas saya yang sudah masuk sekolah tinggi tersebut, karena sebelumnya saat saya sedang mendaftar dia tidak bisa menemani saya karena sedang ada pendidikan sampai sore.

Untuk selanjutnya, setelah saya melakukan verifikasi pendaftaraan, saya datang sendiri ke STPI ini karena saya sudah mengetahui letaknya. Sayapun melakukan tes tahap pertama yaitu tes potensi akademik. Alhamdulillah saya lulus tes tahap pertama. Untuk tes tahap kedua yaitu seleksi kesehatan, kesamaptaan, psikotes, dan wawancara. Setelah menunggu sekitar 2 minggu akhirnya, pengumuman kelulusan diumumkan lewat surat yang dikirim langsung ke rumah. Namun, ternyata saya tidak lulus. Saya sangat sedih, betapa tidak ternyata jurusan yang saya ambil waktu itu yaitu D.III PKP-PK, yang ternyata tidak sesuai dengan karakter perempuan karena materi dan latihannya lebih berat dari jurusan lain mengenai keselamatan pesawat. Maka dari itu, perempuan tidak ada yang dapat masuk ketahap ini, dan bahkan untuk tahun ajaran yang baru jurusan ini sudah di tiadakan.

Saya tidak pantang menyerah, walaupun saya gagal dan pada akhirnya saya memilih kuliah di Universitas Gunadarma jurusan Sistem Informasi. Pada tahun selanjutnya saya mencoba mengikuti tes masuk sekolah tinggi itu lagi, namun kali ini dengan niat saya sendiri, tanpa bantuan materi dari orang tua saya. Untuk tes tahap pertama saya lalui dengan baik. Namun, untuk tes tahap kedua saya tidak melanjutkannya karena saya tidak memiliki uang untuk  melakukan tes tahap keduanya yaitu sebesar Rp. 700.000,- dan saya juga sudah berjanji pada diri saya untuk tidak membebani kedua orang tua saya dalam  tes ini.

Dengan besar hati, saya merelakan apa yang sudah terjadi. Dan lebih memfokuskan pada kuliah yang sedang saya jalani saat ini. Saya berfikir bahwa inilah jalan yang di berikan Allah SWT kepada saya. Dan saya harus bertanggung jawab atas apa yang sudah saya pilih. Karena, ini merupakan jalan terbaik yang diberikan Tuhan untuk saya. Terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar