Rencana Terbaik Dari Tuhan ...
Selepas
lulus SMA, saya tidak mengikuti jejak teman-teman saya untuk mengikuti segala
macam tes-tes untuk masuk perguruan tinggi negeri. Bukannya saya tidak ingin
melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Namun, saya sudah memiliki sekolah
tinggi untuk saya ikuti tesnya. Yaitu Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia
(STPI) yang terletak di Curug, Tangerang.
Karena
tes masuk sekolah tersebut, masih lama sekitar bulan Juni maka sebelum saya
mengikuti rangkaian tes tersebut, saya mencoba mencari pekerjaan untuk sekedar
mencari pengalaman. Dan akhirnya saya mendapatkan pekerjaan sebagai pramusaji
di sebuah restoranmakanan khas eropa selama sekitar dua
bulan (juni – juli 2010). Sudah saatnya tiba, sayapun mendaftarkan diri dengan
datang langsung kesana, dengan diantar teman sekolah SMA saya dan dengan
berbagai rintangan seperti macet, tersasar, bahkan terkena tilang karena
berhenti diarea zebracross. Sungguh sangat melelahkan perjalanan saya dan teman
saya itu.
Tidak
cukup sampai disitu bahkan, saat sesampainya di STPI uang untuk membayar
pendaftaranpun tidak cukup, karena sebelumnya uangnya sudah terpakai pada saat
terkena tilang dan itu adalah pengalaman pertama saya terkena tilang. Sedih
rasanya namun, dengan baik hatinya petugas pendaftaran meminjamkan uang
terhadap saya, dan akhirnya uang pendaftarannya pun untuk keesokan harinya
digantikan oleh kakak kelas saya yang sudah masuk sekolah tinggi tersebut,
karena sebelumnya saat saya sedang mendaftar dia tidak bisa menemani saya
karena sedang ada pendidikan sampai sore.
Untuk
selanjutnya, setelah saya melakukan verifikasi pendaftaraan, saya datang
sendiri ke STPI ini karena saya sudah mengetahui letaknya. Sayapun melakukan
tes tahap pertama yaitu tes potensi akademik. Alhamdulillah saya lulus tes
tahap pertama. Untuk tes tahap kedua yaitu seleksi kesehatan, kesamaptaan,
psikotes, dan wawancara. Setelah menunggu sekitar 2 minggu akhirnya, pengumuman
kelulusan diumumkan lewat surat yang dikirim langsung ke rumah. Namun, ternyata
saya tidak lulus. Saya sangat sedih, betapa tidak ternyata jurusan yang saya
ambil waktu itu yaitu D.III PKP-PK, yang ternyata tidak sesuai dengan karakter
perempuan karena materi dan latihannya lebih berat dari jurusan lain mengenai
keselamatan pesawat. Maka dari itu, perempuan tidak ada yang dapat masuk
ketahap ini, dan bahkan untuk tahun ajaran yang baru jurusan ini sudah di
tiadakan.
Saya
tidak pantang menyerah, walaupun saya gagal dan pada akhirnya saya memilih
kuliah di Universitas Gunadarma jurusan Sistem Informasi. Pada tahun
selanjutnya saya mencoba mengikuti tes masuk sekolah tinggi itu lagi, namun
kali ini dengan niat saya sendiri, tanpa bantuan materi dari orang tua saya.
Untuk tes tahap pertama saya lalui dengan baik. Namun, untuk tes tahap kedua saya
tidak melanjutkannya karena saya tidak memiliki uang untuk melakukan tes tahap keduanya yaitu sebesar Rp.
700.000,- dan saya juga sudah berjanji pada diri saya untuk tidak membebani
kedua orang tua saya dalam tes ini.
Dengan
besar hati, saya merelakan apa yang sudah terjadi. Dan lebih memfokuskan pada
kuliah yang sedang saya jalani saat ini. Saya berfikir bahwa inilah jalan yang
di berikan Allah SWT kepada saya. Dan saya harus bertanggung jawab atas apa
yang sudah saya pilih. Karena, ini merupakan jalan terbaik yang diberikan Tuhan
untuk saya. Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar